Abdi Mulia Lubis
4 min readOct 24, 2017

Filosofi Eksperimental

Ideologi manusia pada prinsipnya tak selamanya sama, ada yang berjuang demi kebutuhan hidup, dan ada yang ber­juang demi kebijaksanaan, dan ada yang ingin berjalan se­adanya tanpa bersikap untuk berlebihan ikut campur bagai­mana sistem dunia berjalan. Dunia yang semakin hari semakin ramai saat ini terbebani pada meningkatnya kebutuhan hidup yang terus meningkat, dan pasokan makanan bisa jadi semakin menipis kedepannya, dibutuhkan pengendalian dan keadilan dalam menentukan takaran berapa maksimal yang harus dimi­liki seseorang. Seseorang tak bisa dengan sesukanya membeli suatu barang dan kebutuhan pokok yang berlebihan, walau kon­disi perekonomiannya bisa dikatakan sangat membaik. dizaman sekarang ini banyak orang berlomba-lomba untuk me­miliki Segalanya, semakin banyak waktu yang diper­guna­kan­nya untuk mencari uang, maka ada rasa yang bergejolak untuk ingin lebih memiliki sesuatu.

Orang lupa bersikap adil karena sibuk mengurusi kehidupan pribadi, sehingga enggan untuk berbagi kepada orang yang benar-benar membutuhkan. Kita melihat bahwa harga kebu­tuhan pokok semakin hari semakin meningkat tanpa harus menyalahkan pemerintah, karena pertumbuhan penduduk semakin meningkat, maka kebutuhan pokok secara drastis akan terus meningkat. Meningkatnya kebutuhan pokok ini ber­dampak pada kenaikan suatu harga. Jika tanah yang ada di Indonesia ini dipaksa untuk terus membangun apartemen dengan cakupan luas ratusan hektar, maka semakin lama akan semakin tersisihkan lahan untuk bercocok tanam, bagaimana kita bisa mendapatkan beras jika petani kekurangan lahan ? Kita mungkin lebih berpikir untuk investasi beli rumah dan apar­temen, jika semua orang berpikir seperti ini terus, maka siapakah yang akan investasi persawahan ? Semoga para investor yang memiliki harta yang baik berpikiran untuk in­ves­tasi berbasis alam, besar manfaat, dan saling mengun­tung­kan.

Maraknya Transportasi online saat ini membuat para Betor tersiksa takkala banyaknya pengguna yang beralih. seharusnya transportasi online memihak kepada rakyat kecil, kita melihat sekarang banyak tukang becak yang mohon maaf sudah tua sangat kesulitan mencari penumpang, mereka rela banting harga asal minyak terisi, karena semua orang sudah berpikir untuk tidak ribet dengan becak. Suatu pekerjaan yang bisa dila­kukan dengan mudah, berdampak pada meruginya suatu kelompok. Makanya kemajuan suatu teknologi harus berpihak pada sosial dan moralitas, tidak ada yang dirugikan dengan majunya suatu peradaban.

Kita melihat belakangan ini tentang tingginya pajak seorang penulis, saya berpikiran seperti ini, Daripada pemerintah me­naik­kan pajak untuk penulis, lebih baik pemerintah menaikkan pajak bagi para creator di YouTube. Karena pendapatan sese­orang di YouTube sangat tinggi, sedangkan cita-cita untuk men­jadi penulis di Indonesia ini sangat langka, dan mening­katkan minat seseorang untuk membaca buku adalah peker­jaan paling Soleh demi menegakkan salam literasi. Pertim­bangan­nya adalah kita tidak ingin kehilangan minat baca masyara­kat, atau mencari jalan tengah lainnya.

Adakalanya kita harus berpikir diluar kebiasaan orang da­lam menganggap bahwa hal ini biasa-biasa saja, berpikir bu­kan bermaksud untuk mencari masalah atau menimbulkan kega­duhan dan kebencian. Berpikir sebagai acuan melihat jalan terbaik untuk kebaikan bersama agar bersikap adil, dan menegur pihak tertentu yang berada diluar batas. Kritik adalah hal wajib yang harus dimiliki dimana suatu kebijakan itu ditetapkan. Seseorang harus terbuka terhadap segala kritik, karena tanpa kritik dan tanggapan maka yang ada adalah orang­ saling ikut aja. Bangsa yang cerdas adalah bangsa yang selalu memberi masukan solusi terhadap sesuatu.

Kecerdasan dan kreativitas itu dipergunakan seadil-adilnya, sehingga jangan sampai ada yang merugikan suatu kelompok demi tercapainya keinginan pribadi. Manusia hidup sejahtera karena sama rata sama rasa.

Pertumbuhan pembangunan Perpustakaan harus berban­ding dengan pertumbuhan pusat perbelanjaan seperti mall dan minimarket, semakin banyak mini market harus semakin banyak perpustakaan didirikan demi meningkatkan minat baca ma­sya­rakat. Karena dengan seiring berja­lannya waktu, kema­juan suatu negara dilihat dari banyaknya minat baca. Jika kita sering melihat banyaknya iklan smartphone canggih dengan keluaran tipe terbaru, maka kita berharap banyaknya iklan tersebut berimbang dengan iklan minat baca atau rekomendasi buku baru.

Kita sering menganggap rendah dengan minat baca, pada­hal membaca adalah kunci dari setiap kecerdasan. Untuk mening­katkan daya ingat maka rajinlah membaca, untuk mem­per­luas sudut pandang maka dimulai dengan membaca, agar bisa menulis dengan baik maka rajinlah membaca. Jadi keuta­maan membaca ini seperti mengasah pikiran dan melembutkan hati. Jika kita memiliki suatu gagasan, maka bagaimana­pun kita akan berpikir bahwa gagasan ini harus bersikap adil, demi kesejahteraan bersama, bukan ingin sukses sendiri-sendiri, karena dengan me­ningkatkan kesejahteraan orang lain, maka secara otomatis akan terangkat sisi positif yang menjadi contoh dan panutan.

Filsafat mengajarkan kita untuk berpikir sedalam-dalamnya dan eksperimental mengajarkan kita untuk membaur dengan pandangan-panda­ngan baru dengan prinsip tidak mentok pada satu jalan.

Ujian terberat kita sebagai manusia di zaman yang penuh kejutan ini adalah menyesuaikan keinginan dengan keseim­bangan pertumbuhan masa depan. Apa yang kita makan harus ada untuk selanjutnya, satu piring makanan minimal mencu­kupi untuk kebutuhan orang yang membutuhkan. Seder­hana­nya mengendalikan keseimbangan agar tidak banyak binatang atau tumbuhan yang punah dikarenakan hasrat yang begitu be­sar.

Adakalanya menghadapi masa depan kita berpikir bijak se­perti berjalan berhari-hari ditengah gurun Padang pasir dengan membawa bekal satu liter air putih, bagai­mana cara agar bekal itu cukup sampai tu­juan meski gelisah sepanjang perjalanan.

Air adalah salah satu kebutuhan utama yang tak bisa dino­mor duakan, kita bisa hidup tanpa listrik jika ada air, namun kita tak bisa bertahan hidup dengan listrik jika kekurangan air. Di daerah-daerah pulau Jawa dan sekitarnya sedang mengalami krisis air, ada baiknya sudah menjadi fokus tanggung jawab bersama dalam menemukan solusi mengha­dapi krisis air yang jika dianggap remeh akan berakibat dengan wilayah lain.

Seorang filsuf Yunani Thales mengatakan bahwa dasar dari segala sesuatu adalah air. Air lah yang menumbuhkan dan menghidupkan, air memberi kesegaran pada bumi dan tumbuh-tumbuhan sehingga ia tampak terlihat lebih indah. Ma­ka marilah kita bersyukur di tengah krisis air, tanah kita yang resah pada akhir­nya sering diguyur hujan. sebagaimana hu­jan yang menumbuhkan kerinduan dan ref­leksi pada kenangan, Adakalanya dengan bersyukur itu lebih nikmat dari pada me­nuntut berlebihan. ***

Penulis adalah Peminat Filsafat, Tinggal di Kota Rantauprapat.

Tulisan ini pertama kali dimuat oleh koran Harian Analisa, Pada tanggal 24 Oktober 2017. Baca via web dengan mengklik tautan berikut ini : http://harian.analisadaily.com/mobile/opini/news/filosofi-eksperimental/438323/2017/10/24

Atau membaca via epaper harian analisa dengan mengklik tautan berikut ini : http://harian.analisadaily.com/assets/e-paper/2017-10-24/files/mobile/21.jpg

No responses yet