Yang Berlari dan Menulis Mengejar Makna
Rasa Sakit Itu Tak Terelakkan.
Tapi Penderitaan Adalah Pilihan.
BUKU ini berisi kumpulan pemikiran–pemikiran Haruki Murakami tentang berlari dan maknanya bagi seorang manusia. Untuk menjadi laki-laki sejati seseorang tidak akan membicarakan bagaimana cara yang ia lakukan untuk menjaga kesehatannya dan seorang pria sejati seharusnya tidak bicara terus soal bagaimana menjaga dirinya tetap bugar. Begitulah yang dipikirkan Haruki Murakami di dalam buku yang ia tulis berjudul “What I Talk About When I Talk About Running”.
Di sini Haruki Murakami tidak memberi saran kepada pembaca agar, seperti, “Ayo semuanya , mari lari setiap hari agar tetap sehat!” melainkan mengajak pembaca untuk melihat dunia dengan cara berlari.
Saat Haruki Murakami berbaring di sebuah kamar hotel di paris, ia sedang membaca Koran International Herald Tribune dan menemukan artikel khusus tentang maraton. Di dalamnya ia membaca ada wawancara dengan beberapa pelari marathon yang terkenal. Mereka ditanya tentang mantra yang mereka ucapkan untuk tetap menjaga semangat selama berlari dalam lomba maraton. Bunyinya “Pain is inevitable. Suffering is optinal”. Katakanlah, kamu sedang berlari, lalu tiba-tiba berpikir, Ampun, ini sakit sekali. Aku sudah tidak kuat lagi. Disitu sakit yang kamu rasakan adalah bagian dari kenyataan yang tidak bisa dihindari, secara garis besar, hal itu menjelaskan aspek penting dalam berlari marathon, tulis Haruki Murakami.
Dalam buku ini Haruki Murakami tidak hanya membicarakan mengenai berlari, melainkan juga kehidupan seorang penulis. Untuk menjadi seorang penulis, Akhirnya, Haruki Murakami memutuskan harus menulis secara jujur apa yang ia pikirkan dan apa yang ia rasakan tentang berlari, agar sesuai dengan gaya yang ia cita-citakan.
Hal yang ia jelaskan melalui sudut pandang pekerjaan sebagai seorang penulis, setidaknya menurut Harku Murakami tidak ada kalah atau menang. Bisa jadi penjualan buku, penghargaan di bidang sastra, kritikan pedas ataupun penilaiaan baik dari pembaca akan menjadi indikasi sebuah prestasi, tetapi faktor sebenarnya tidak bisa dikatakan, ungkapnya. Apakah hasil tulisan sesuai atau tidak dengan standar yang ditetapkan oleh diri sendiri akan menjadi hal yang lebih penting dari segalanya dan itu adalah sesuatu yang tidak mudah dijadikan alasan.
Dalam seharinya, Haruki Murakami berlari 10 km, ia semakin serius berlari sejak menetap di kota Massachusetts-Cambridge dan berlari menjadi pilar kehidupan sehari-harinya. Untuk itulah ia mengagendakan satu hari sebagai “Hari Libur Berlari”. Dengan berlari 60 km per minggu. Sebulan Haruki Murakami berlari 260 km. angka menjadi indikasi bahwa Haruki Murakami “serius berlari”.
Hal terpenting adalah bagaimana melampaui diri sendiri yang kemarin, ungkapnya. Jika ada orang yang harus dijadikan lawan berlari jarak jauh, itu adalah diri sendiri pada masa sebelumnya. Dalam hal ini Haruki Murakami berpendapat, menulis novel memiliki kemiripan dengan melakukan marathon penuh. Secara mendasar bagi seorang creator, motivasi adalah hal yang nyata dan tersimpan di dalam diri, bukan hal yang memiliki bentuk atau tuntutan dari pihak lain.
Seiring dengan bertambahnya usia, sedikit demi sedikit Haruki Murakami memahami bahwa kepedihan ataupun sakit hati merupakan hal yang diperlukan dalam hidup. Adalah fakta bahwa manusia dapat menciptakan diri mereka sendiri sebagai makhluk individu yang mandiri karena setiap orang berbeda satu sama lain, jika dipikirkan hal itu sangat tepat. Ambillah Haruki Murakami ini sebagai contohnya, sebagai penulis novel, ia dapat mendeteksi beberapa aspek dalam suatu peristiwa yang orang lain tidak bisa lihat, untuk merasakan hal yang berbeda dari orang lain, dan memilih kata-kata yang berbeda dari yang mereka miliki. Itu merupakan keahlian Haruki Murakami, dan dengan itu semua ia dapat menulis cerita yang hanya ia miliki seorang. Kemudian dari situasi tersebut timbul sebuah fakta bahwa “perkara sakit hati adalah harga yang harus dibayar seseorang untuk dapat menjadi mandiri di dunia ini.
Peresensi: Abdi Mulia Lubis
Judul Novel : What I Talk About When I Talk About Running
Penulis : Haruki Murakami
Penerbit : Bentang Pustaka
Tahun Terbit : April 2016
Tebal : 198 halaman
Dimuat pertama kali di Koran Harian Analisa
Rabu, 1 Juni 2016 : http://harian.analisadaily.com/resensi-buku/news/yang-berlari-dan-menulis-mengejar-makna/240656/2016/06/01